BeritaYang Gugur dan Tersisa di Yecheon: Arif Pangestu Masih Mencari Bentuk Terbaik

22 Mei 2024

LAPORAN DARI YECHEON

Walaupun individual bukan menjadi target pada turnamen tersebut, namun hasil kualifikasi tersebut menggambarkan peta persaingan atlet Merah Putih saat ini di kancah internasional. Berharap beregu Merah Putih dapat memenuhi harapan sesuai target yang ditetapkan.

Yecheon, 22 Mei 2024 – Bertanding di bawah cuaca dingin di Stadion Yecheon Youth Training Center, Tim Recurve putra dan putri Indonesia belum menunjukkan hasil terbaik pada babak kualifikasi Hyundai Archery World Cup Stage (AWCS) 2 di Yecheon, Korea Selatan. Dengan aturan baru hanya 64 pepanah terbaik yang bakal lolos ke babak selanjutnya, Tim Merah Putih pada akhirnya hanya menyisakan empat atlet.

Pada babak kualifikasi yang dimulai 13.00 waktu setempat, recurve putra Indonesia hanya menyisakan Riau Ega yang berada di posisi 42 dan Ahmad Baasith di posisi 60. Total tembakan yang dihasilkan Riau Ega pada babak kualifikasi tersebut sekitar 665 poin dan Ahmad Baasith 658 poin.

\

Sementara itu, dua recurve putra lainnya, Arif Pangestu dan Bagas Prastyadi harus tersingkir dari persaingan di turnamen internasional tersebut. Total poin keduanya, Arif sekitar 653 dan Bagas 645, tidak mampu mengangkat peringkat keduanya di atas 64 besar. Masing-masing hanya menduduki peringkat 74 dan 95 di babak tersebut.

Untuk Arif Pangestu, catatan tersebut belum dapat menjanjikan dirinya untuk bisa bersaing di level tertinggi pada recurve putra, menyusul tiket Olimpiade Paris yang sebelumnya sudah disumbangkan pada Kejuaraan Dunia Panahan di Berlin, Jerman, tahun lalu. Penampilan yang meragukan tersebut menjadi catatan penting, apabila dirinya harus bersaing di multievent olimpiade Paris nantinya.

Jika dibandingkan dengan peroleh poin pada babak kualifikasi turnamen tersebut, Marcus D’Almeida dari Brasil, unggulan pertama sekaligus peringkat satu dunia saat ini, mencatatkan total 691 poin, disusul recurve putra tuan rumah Kim Woojin 689 poin, dan Mathias Grande dari Meksiko 688. Perbedaan yang cukup signifikan tersebut harus menjadi perbaikan untuk dapat bersaing, baik di level individu maupun beregu pada babak selanjutnya.

Di recurve putri, hanya dua pepanah recurve Indonesia yang lolos dari babak kualifikasi. The one and only Diananda Choirunnisa kembali menjadi tulang punggung dengan total 659 poin dari berada di peringkat 21. Jauh di bawah Diananda, sahabat karibnya Rezza Octavia mendapat total 649 poin dan berada di peringkat 42.

Dua pepanah recurve putri Indonesia lainnya, Syifa Nurafifah dan Anindya Putri harus tersingkir di babak kualifikasi karena tidak berhasil mempertahankan posisinya di atas peringkat 64. Syifa, yang tampil untuk kedua kalinya di ajang internasional, mencatatkan 638 poin dan berada di peringkat 69, sedangkan Anindya 585 di peringkat 110.

Dengan hasil tersebut, Riau Ega dan Baasith akan maju ke babak 32 besar. Riau Ega akan berhadapan dengan pepanah asal Turki Tumer Bekim dan Baasith melawan Sadikov Amirkon dari Uzbekistan. Sementara itu, Diananda akan berhadapan dengan Li Tsai Chi asal China Taipei dan Rezza melawan salah satu andalan Prancis Cordeau Amelie.

Walaupun individual bukan menjadi target pada turnamen tersebut, namun hasil kualifikasi tersebut menggambarkan peta persaingan atlet Merah Putih saat ini di kancah internasional. Berharap beregu Merah Putih dapat memenuhi harapan sesuai target yang ditetapkan.

https://www.indonesiaarchery.org/wp-content/uploads/2023/03/all-logo-copy.png

All contents © copyright Indonesia Archery. All rights reserved.