BeritaTiga Srikandi Recurve Putri Tunjukkan Level Indonesia di Mata Dunia

18 Mei 2023

LAPORAN DARI SHANGHAI

Lawan yang mereka hadapi bukan lawan biasa. India berada di peringkat 4, Jepang di peringkat 5, Korea Selatan di peringkat 1, dan China di peringkat 3. Tiga srikandi dikeroyok oleh tim-tim lima besar untuk sampai ke perebutan medali perunggu.

SHANGHAI, 18 Mei 2023 – Tiga srikandi recurve Indonesia – Diananda Choirunisa, Rezza Octavia, Thea Darma – menorehkan prestasi dan berhasil meletakkan level persaingan mereka kini sejajar dengan negara-negara lain. Berkat kegigihannya, mereka berhasil finis di urutan keempat di Hyundai Archery World Cup Stage (AWCS) 2 di Shanghai, kendati belum berhasil meraih medali perunggu yang sudah di depan mata.

Dari perolehan poin pada babak kualifikasi, beregu recurve putri Indonesia berada di peringkat 13. Lawan-lawan yang mereka hadapi di babak-babak selanjutnya adalah bukan lawan biasa. India berada di peringkat 4, Jepang di peringkat 5, Korea Selatan di peringkat 1, dan China di peringkat 3. Artinya, tiga srikandi dikeroyok oleh tim-tim lima besar untuk sampai ke perebutan medali perunggu.

Mereka mengawali babak eliminasi beregu recurve tersebut dengan mendapatkan bye pada babak dua belas besar. Di babak perdelapan final, mereka beradu busur dengan recurve putri India dan berhasil menekuk sesama Asia itu dengan skor 5 – 1. Duel seru terjadi selanjutnya pada babak perempatfinal. Kali ini beregu recurve putri dari Negeri Sakura menjadi lawannya.

Tiga srikandi tampil percaya diri dan mengambil poin pada putaran pertama 2 – 0, namun trio Negeri Sakura tersebut membalas pada putaran kedua sehingga kedudukan menjadi 2 – 2. Tak mau kalah, tiga srikandi kembali menyalip tim putri Jepang dan pada putaran terakhir Jepang kembali menyalip. Saling kalah mengalahkan dari putaran pertama hingga keempat menyebabkan kedudukan menjadi imbang 4 – 4 dan pertandingan harus diselesaikan dengan shoof off. Tiga tembakan tiga srikandi mengenai sasaran 9 – 9 – 8 sedangkan tim Jepang 9 – 8 – 8, dan dewi keberuntungan berpihak pada tiga srikandi dengan skor akhir 5 – 4.

Pada babak semifinal, Indonesia harus berhadapan dengan lawan tangguh Korea Selatan, yang turun dengan kombinasi An San, Kang Chae Young, dan pendatang baru Lim Sihyeon. Di bawah cuaca yang sangat bersahabat hari ini, tiga srikandi tidak dapat berbuat banyak berhadapan dengan tim favorit juara tersebut. Dalam tiga kali putaran, Korea Selatan berhasil mengumpulkan poin 57 secara berurutan, sedangkan Indonesia belum menunjukkan konsistensi dengan menorehkan poin 55 – 50 – 53. Korea Selatan menang mutlak 6 – 0 atas tiga srikandi dan berhak masuk ke babak final.

Laga berikutnya adalah perebutan medali perunggu, berhadapan dengan recurve putri tuan rumah, yang kalah dari China Taipei. Terpengaruh oleh penampilannya ketika berhadapan dengan Korea Selatan, tiga srikandi harus mengakui keunggulan recurve putri China pada dua putaran pertama. Namun, ada kebangkitan di putaran ketiga, karena tiga srikandi berhasil mencuri poin sehingga kedudukan menjadi 2 – 4. Sayangnya, pada putaran penentuan, dua anak panah tim Indonesia melesak ke bidang sasar 7 dan 6 sehingga total poin Indonesia menjadi 47, sedangkan tim tuan rumah meraih total poin 57. Tiga srikandi harus puas di tempat keempat.

Wakil Sekjen I PB Perpani Kuswahyudi mengatakan, tiga srikandi recurve Indonesia mendapat pembelajaran berharga hingga nyaris berada di podium ketiga. Kombinasi antara atlet senior dan junior tersebut semakin padu dan dipacu untuk memiliki mental juara dari perjalanan pada AWCS yang diikuti seperti saat ini.

“Inilah pentingnya partisipasi di kompetisi internasional, untuk menambah jam terbang dan mengasah atlet supaya bermental juara dunia. Ke depan, tim beregu putri Indonesia akan semakin diperhitungkan oleh negara-negara lain. Ini penting, karena mutlak kompetisi bergengsi setaraf internasional tidak hanya soal adu teknik, tetapi juga adu mental,” katanya.

Sementara itu, tiga arjuna Indonesia – Arif Pangestu, Bagas Prastyadi, dan Riau Ega, menunjukkan perlawanan gigih yang sama terhadap lawan-lawan yang dihadapi. Pada babak dua belas besar, Indonesia mendapatkan bye, dan mulai bertempur di babak delapan besar melawan Australia. Tanpa ampun, tiga arjuna Indonesia menghajar Australia dengan kemenangan mutlak 6 – 0.

Melaju ke perempat final, Indonesia bertemu dengan tim tuan rumah, yang diwakili oleh Li, Qi, dan Wang. Laga keduanya berlangsung alot dan seru. Indonesia duluan ketinggalan pada putaran pertama dan kedua, tetapi balas membalikkan keadaan dan menyamakan kedudukan menjadi 4 – 4 pada dua putaran terakhir. Pemenang akhirnya harus ditentukan dengan shoot off.

Rupanya dewi fortuna lebih berpihak pada tim tuan rumah. Pada babak shoot off tersebut, tim recurve putra China menghasilkan tiga tembakan dengan poin X – 10 – 9. Sementara itu, tiga arjuna Indonesia menghasilkan poin 10 – 10 – 9. Indonesia kalah terhormat dan memberikan perlawanan habis-habisan hingga babak shoot off.

Dengan hasil di beregu recurve putra dan putri, Indonesia masih akan menyisakan nomor perseorangan dan campuran di recurve. Semoga dewi fortuna tidak lagi berlari dari Indonesia di pertandingan berikut.

https://www.indonesiaarchery.org/wp-content/uploads/2023/03/all-logo-copy.png

All contents © copyright Indonesia Archery. All rights reserved.