BeritaHasil Akhir yang Mengejutkan dari Antalya

23 April 2023

LAPORAN DARI ANTALYA

Hasil akhir pada podium recurve untuk nomor perseorangan putra dan putri, beregu, dan campuran yang nyaris tidak menyertakan nama-nama pemain top dunia memang sangat mengejutkan. Ada kebangkitan kekuatan baru divisi recurve di Antalya dan menyebabkan persaingan menuju Olimpiade Paris semakin ketat dan menarik

ANTALYA, 23 April 2023 – Hilangnya nama-nama seperti Marcus D’Almeida, Mete Gazoz, Florian Unruh, Katharina Bauer, Bryony Pitman pada podium tertinggi divisi recurve di Hyundai Archery World Cup Stage (AWCS) I Antalya menyebabkan jalan menuju Olimpiade Paris 2024 bakal menjadi lebih ketat. Hasil akhir pada podium recurve untuk nomor perseorangan putra dan putri, beregu, dan campuran yang nyaris tidak menyertakan nama-nama pemain top dunia memang sangat mengejutkan.

Peta persaingan baru di recurve terbentuk dengan munculnya negara-negara seperti Moldova, Meksiko, China, China Taipei, dan India. Selain Amerika Serikat, negara-negara seperti Perancis, Jerman, dan Inggris Raya memunculkan wajah baru. Apakah ada kebangkitan kekuatan baru di recurve atau negara-negara itu sedang melakukan uji coba, sekaligus ingin meloloskan lebih dari satu wakilnya ke Olimpiade Paris mendatang?

Namun, berkaca pada hasil akhir yang mengejutkan di Antalya, pada nomor recurve yang bakal dipertandingkan di Olimpiade Paris nantinya, Dan Olaru dari Moldova, rasa-rasanya tidak pernah difavoritkan untuk merebut medali emas recurve putra, ketimbang nama-nama seperti Marcus D’Almeida, Mete Gazoz, Miguel Alvarino Garcia, atau Brady Ellison.

Dan Olaru berperingkat 19 dunia, sedangkan lawannya di partai final recurve putra Jean-Charles Valladont dari Perancis adalah peringkat 16. Dibandingkan dengan Valladont, Olaru baru saja meraih prestasi terbaiknya di Antalya, yaitu satu-satunya medali emas. Sementara Valladont sudah pernah empat kali meraih emas di AWCS dan satu emas di World Championship.

Peraih medali emas recurve putri juga memunculkan nama baru Penny Healey, rekan senegara Bryony Pitman di Inggris Raya. Dia sekarang di peringkat sembilan, dan medali emas World Cup Stage di Antalya tersebut menjadi yang kedua kalinya setelah medali emas pertama di ajang yang sama.

Lawannya di partai final adalah Elina Idensen, rekan senegara Katharine Bauer di Jerman. Idensen bahkan masih berada di peringkat 73 dan sama sekali belum meraih medali apapun, kecuali di Antalya, Minggu (23/04/23) kemarin.

Antara Healey dan Idensen, keduanya terpaut usia dua tahun. Healey masih 18 tahun, sedangkan Idensen saat ini 20 tahun. Dengan munculnya wajah dua pemanah muda ini, Inggris Raya dan Jerman sepertinya punya amunisi baru selain Bauer dan Pitman.

Partai puncak beregu putra adalah pertarungan regu recurve putra antara negara-negara Asia. Dominasi Eropa dan Amerika Latin terpatahkan dan Korea Selatan akan menghadapi penantang baru di kontinental Asia.

Secara mengejutkan, kombinasi Zhongyuan Li, Xiangshuo Qi, Shaoxuan Wei dari China mematahkan dominasi India di AWCS kali ini melalui kombinasi Dhiraj Bommadevara, Atanu Das, dan Tarundeep Rai.

Tetapi, menilik hasil akhir keseluruhan yang diraih, India dan China patut berbangga. Bersama Amerika Serikat, India adalah juara umum di Antalya, karena sama-sama meraih total 4 medali, dua di antaranya emas. Sementara China adalah juara kedua dengan total tiga medali, satu di antaranya emas.

China hampir saja menambah pundi-pundi emas jika saja beregu putri recurve mereka menang dari Meksiko. Melalui Aida Roman, Angela Ruiz, Alejandra Valencia, Meksiko tampil sempurna dengan mengalahkan beregu putri China 6-0. Hanya saja, hingga bisa sampai ke final, keduanya memang sama-sama di luar dugaan.

Nama-nama seperti Casey Kaufhold, yang saat ini menempati peringkat lima dunia recurve putri dan pasangannya Brady Ellison, yang menempati peringkat empat dunia recurve putra, akhirnya menyelamatkan wajah dominasi lima besar dunia recurve. Untung saja mereka berada di partai puncak beregu campuran recurve dan bertarung habis-habisan. Kaufhold-Ellison meraih emas beregu campuran setelah mengalahkan duet Yi-Ching Chiu Chih-Chun Tang dari China Taipei. Dari mana datangnya kekuatan China Taipei itu?

Para pengamat panahan dunia mungkin tidak akan habis pikir dengan susunan podium yang ada di Antalya. Satu per satu favorit juara bahkan telah gugur sejak dari dua puluh tiga besar. D’Almeida di babak tiga puluh dua besar, Bauer dan Pitman di enam belas besar, sedangkan Gazoz lebih beruntung di delapan besar. Gazoz bahkan telah bertekad mempertaruhkan segalanya untuk juara di kampung halamannya.

Mari kita lihat apa yang bakal terjadi di Shanghai, China pada 16 – 21 Mei 2023, kala Hyundai Archery World Cup Stage II bakal tersaji dan Korea Selatan akan bergabung di sana.

Adapun para juara di divisi recurve AWCS I Antalya sebagai berikut:

Putra                : Dan Olaru (Moldova)
Putri                 : Penny Healey (Inggris Raya)
Beregu Putra   : Zhongyuan Li, Xiangshuo Qi, Shaoxuan Wei (China)
Beregu Putri.   : Aida Roman, Angela Ruiz, Alejandra Valencia (Meksiko)
Beregu Campuran : Casey Kaufhold, Brady Ellison (USA)

https://www.indonesiaarchery.org/wp-content/uploads/2023/03/all-logo-copy.png

All contents © copyright Indonesia Archery. All rights reserved.