BeritaIndia Sabet Dua Emas, Pecah Telur Ella Gibson di Paris

22 Agustus 2023

LAPORAN DARI PARIS

Saya menembak karena saya mencintai panahan. Menembak adalah tujuan utama saya. Juara, hadiah, dan kebahagiaan adalah bonus.

JAKARTA, 22 Agustus 2023 – Ella Gibson, peringkat satu dunia compound putri akhirnya memecahkan kebuntuan pada world cup series tahun ini dengan meraih medali emas pada Hyundai Archery World Cup Stage (AWCS) 4 di Paris, Perancis. Di samping Ella, India tampil trengginas pada ajang yang sama dengan menyabet dua medali emas dari nomor beregu compound putra dan putri.

Pencapaian terbaik Ella pada AWCS sebelumnya adalah medali perak, yang diselenggarakan di Shanghai, China. Pada laga puncak, Gibson harus menyerah dari pemanah putri compound Korea Selatan Cho Su A dengan skor 140 – 146.

Ella sebenarnya berada di unggulan ke empat, dengan total poin 708 pada Babak Kualifikasi atau tertinggal hanya dua poin dari pemuncak klasemen Jyoty Vennam dengan total poin 710. Namun, keberuntungan Ella di Paris kali ini tak terbendung. Dia bahkan memenangi head to head dengan Cho Su A pada putaran enam belas besar dengan skor tipis 145 – 144.

Ella, Tanja, Jyoty berada di satu podium dan merayakan gelar pada ajang Hyundai Archery World Cup Stage 4 di Paris, Perancis.

Dia juga membantai dua rising star asal India, masing-masing Swami Gopichand di babak perempatfinal dan Jyoty Vennam di babak semifinal. Ella bahkan tampil luar biasa, dengan mencatatkan suprema perfect score kala mengalahkan Jyoty, karena semua anak panah Ella bersarang di angka 10 atau X. Ella unggul presisi atas Jyoty dengan skor 150 – 148. Sementara Jyoty akhirnya mendapat medali perunggu pada ajang ini.

Pada partai puncak, Ella berhadapan dengan Gellenthien Tanja dari Denmark, dan bertarung habis-habisan hingga ke babak shoot off. Keberuntungan Ella tak dapat disangkal. Anak panah terakhirnya mendarat di X, sedangkan Tanja di 10. Ella berhak atas medali emas untuk pertama kalinya pada ajang AWCS di Paris.

“Saya merasa sangat bahagia karena akhirnya saya bisa mendapatkan medali emas pada tahun ini. Saya seperti berada pada musim terbaik setelah empat kali mencoba. Kini alam semesta terasa berpihak pada saya dengan memberikan saya satu kesempatan istimewa dan mendapatkan emas,” katanya.

Deotale Ojas Pravin, Jawkar Samadhan, Verma Abhishek merayakan kemenangan pada partai puncak ajang Hyundai Archery World Cup Stage 4 di Paris, Perancis.

Kemenangan besar lainnya diraih oleh tim beregu putra dan putri India. Deotale Ojas Pravin, Jawkar Samadhan, Verma Abhishek mengklaim medali emas di beregu putra compound dengan mengalahkan Lutz James, Schaff Kris, Sullivan Sawyer dari Amerika Serikat. Tempat ketiga diraih oleh beregu putra dari Denmark.

Secara individual, Deotale, Jawkar, dan Verma sudah pernah menggondol emas untuk nomor perseorangan. Mereka tampil konsisten untuk mempersembahkan medali pada AWCS tahun ini.

Di beregu putri, Jyoty Vennam akhirnya menggenggam medali emas, bersama dua rekan lainnya Kaur Parneet dan Swami Gopichand. Ketiganya mengalahkan tim tangguh lainnya dari Meksiko, Becerra Andrea, Hernandez Jeon, Quintero Dafne. Sementara itu, Korea Selatan meraih medali perunggu pada tempat ketiga di nomo beregu melalui Oh Yoohyun, So Chaewon, Song Yu Soo.

Beregu putri compound India, Meksiko, dan Korea Selatan berada di satu podium setelah menjuarai ajang Hyundai Archery World Cup Stage 4 di Paris, Perancis.

Untuk beregu campuran, Ruiz Alexis-Schaff Kris akhirnya mempersembahkan medali emas untuk Amerika Serikat. Keduanya mengalahkan duet Ramirez Gonzalez-Pizarro Jean dari Puerto Riko. Sementara peringkat satu dunia putra compound Mike Schloessen, yang berduet dengan De Laat Sanne harus puas dengan medali perunggu.

Pada perseorangan putra, Josef Bosansky dari Slovakia kembali merebut medali emas untuk kedua kalinya pada tahun ini di Paris, setelah medali emas di ajang AWSC yang sama di Antalya, Turki. Kali ini, pada partai puncak, Bosansky berhadapan dengan Becerra Miguel dari Meksiko. Bosansky, yang juga terkenal dengan keahliannya mendapatkan perfect score mencetak skor akhir 148 – 146 untuk menggungguli Becerra.

Bosansky dan Beccera pada partai puncak nomor individu putra compound ajang Hyundai Archery World Cup Stage 4 di Paris, Perancis.

Dalam perjalanannya menuju partai final, dua kali Bosansky berada di partai neraka, karena harus beradu anak panah hingga ke babak shoot off. Hal itu terjadi pada babak enam belas besar, ketika Bosansky berhadapan dengan Sullivan dari Amerika Serikat, dan pada babak perempatfinal, kala bertarung dengan Singh Mejia Jagdeep dari Kolombia.

“Saya menembak karena saya mencintai panahan. Menembak adalah tujuan utama saya. Juara adalah bonus, hadiah adalah bonus, dan kebahagiaan adalah bonus lain. Bagi saya, panahan adalah keluarga besar saya,” kata dia.

https://www.indonesiaarchery.org/wp-content/uploads/2023/03/all-logo-copy.png

All contents © copyright Indonesia Archery. All rights reserved.