BeritaBersinarlah di Hangzhou, Bawa Emas Sebanyak-Banyaknya

19 September 2023

Jakarta, 19 September 2023 – Presiden Joko Widodo secara resmi melepaskan kontingen Indonesia yang akan berlaga di Asian Games, ajang multievent terbesar di Asia, yang berlangsung di Hangzhou, China. Kontingen Indonesia berjumlah 576 orang, terdiri dari 413 atlet, 132 ofisial, dan 28 tim chef de mission (CdM). 30 cabang olahraga (cabor) bakal diikuti kontingen Indonesia, salah satunya adalah cabor panahan.

Asian Games ke-19 semula dijadwalkan berlangsung dari 10 hingga 25 September 2022. Karena pandemi melanda, pelaksanaan kejuaraan Asia tersebut akhirnya ditunda hingga tahun ini. Hangzhou akan menjadi kota ketiga di China yang menjadi tuan rumah Asian Games, setelah Beijing pada tahun 1990 dan Guangzhou pada tahun 2010.

Pesta olahraga Asia tersebut mempertandingkan 42 cabor dan 61 disiplin, dengan lebih dari 10 ribu atlet dari 45 negara. Beberapa cabor baru juga dipertandingkan, di antaranya esports, breaking, dan skateboarding. Pertandingan akan diadakan di 50 venue di seluruh Hangzhou, termasuk Hangzhou Olympic Sports Centre yang baru dibangun.

Dari persiapan yang dilakukan China, Asian Games ke-19  disebut-sebut sebagai “Asian Games Paling Ramah Lingkungan, Cerdas, dan Inklusif Sepanjang Masa”. Pertandingan juga akan menjadi showcase budaya dan teknologi China, seperti hadirnya sejumlah fitur inovatif, antara lain teknologi pengenalan wajah dan kecerdasan buatan.

Asian Games adalah ajang multi-olahraga yang diselenggarakan setiap empat tahun sekali, dengan atlet-atlet dari seluruh Asia dan diselenggarakan oleh Dewan Olimpiade Asia (OCA). Asian Games pertama diadakan di Delhi, India, pada tahun 1951.

Sejarah Asian Games dapat ditelusuri kembali ke tahun 1913, ketika Far Eastern Championship Games (FECG) pertama diadakan di Manila, Filipina. FECG merupakan kompetisi olahraga antar negara-negara di Asia Timur dan Asia Tenggara. FECG diadakan sebanyak lima kali, hingga tahun 1934.

Pada tahun 1949, OCA didirikan di New Delhi, India. OCA kemudian memutuskan untuk mengganti FECG dengan Asian Games, yang akan mencakup semua negara di Asia. Asian Games pertama diadakan di Delhi, India, pada tahun 1951.

Asian Games telah diadakan sebanyak 19 kali, hingga tahun 2022. Indonesia pernah menjadi tuan rumah Asian Games pada tahun 1962, 1978, dan 2018.

Prestasi tertinggi Indonesia di Asian Games adalah pada tahun 2018, ketika Indonesia berhasil meraih 31 medali emas, 24 perak, dan 43 perunggu. Dengan perolehan ini, Indonesia berhasil menempati peringkat keempat di Asian Games 2018.

Prestasi ini merupakan yang terbaik sepanjang sejarah keikutsertaan Indonesia di Asian Games. Sebelumnya, prestasi terbaik Indonesia adalah pada tahun 1962, ketika Indonesia berhasil meraih 11 medali emas, 15 perak, dan 26 perunggu.

Prestasi Indonesia di Asian Games 2018 ditopang status Indonesia sebagai tuan rumah, juga oleh keberhasilan beberapa cabang olahraga, seperti pencak silat, bulu tangkis, panahan, dan dayung. Pencak silat menjadi penyumbang medali emas terbanyak bagi Indonesia, dengan perolehan 14 medali emas.

Cabor panahan pertama kali dipertandingkan pada Asian Games 1962. Hingga Asian Games 2022, Indonesia telah meraih total 12 medali di cabang olahraga panahan, dengan rincian 1 medali emas, 7 medali perak, dan 4 medali perunggu.

Medali emas pertama Indonesia di cabang olahraga panahan diraih pada Asian Games 1986 oleh tim recurve putri, yang terdiri dari Nurfitriyana, Kusuma Wardhani, dan Lilies Handayani. Medali emas ini merupakan medali pertama Indonesia di Asian Games. Pada Asian Games 2018, Diananda Choirunisa berhasil mendapatkan medali perak dan Riau Ega perunggu pada nomor recurve perorangan putra dan putri.

“Saya targetkan Indonesia bisa berada di posisi 10 besar dari target yang ditetapkan Kemenpora di 12 besar. Selamat bertanding, raih prestasi dan emas sebanyak-banyaknya,” kata Jokowi.

https://www.indonesiaarchery.org/wp-content/uploads/2023/03/all-logo-copy.png

All contents © copyright Indonesia Archery. All rights reserved.