BeritaTiga Final Dramatis di Recurve, Nespoli dan Lim Cetak Sejarah

19 Juni 2023

LAPORAN DARI MEDELLIN

Menembak di angka 10 selalu merupakan sebuah kebahagiaan tersendiri. Apalagi saya nyaris saja kalah, seandainya anak panah Kim tidak mendarat di angka 7. Itulah momen kemenangan saya

MEDELLIN, 19 Juni 2023 – Partai final pada hari terakhir di ajang Hyundai Archery World Cup Stage (AWCS) 3 di Medellin, Kolombia menyajikan drama yang patut ditonton. Tampilnya Mauro Nespoli sebagai juara recurve putra di tengah kepungan Kim Je Deok dan Lee Woo Seok memperkuat drama itu. Apalagi, Lim Sihyeon di recurve putri seperti haus gelar sejak kemenangannya di Shanghai, yang pada akhirnya menobatkan dirinya menjadi juara back to back hingga ke Medellin.

Nespoli baru kali ini merasakan emas, sejak karier internasionalnya di panahan. Tahun lalu, dia hanya mampu meraih medali perak di tempat yang sama. Dengan perjuangannya yang berat, kala harus berhadapan dengan Brady Ellison di babak semifinal dan Kim Je Deok di babak final, dia akhirnya menikmati emas pertamanya.

Pertemuannya dengan Ellison sudah dramatis, karena harus diselesaikan dengan shoot off. Dalam lima putaran, Ellison mampu unggul di putaran kedua dan ketiga, Nespoli di putaran pertama dan keempat, sedangkan pada putaran penentuan, keduanya sama-sama berbagi poin 28 – 28, dengan kedudukan akhir 5 – 5. Pada babak shoot off, Ellison menembak di angka 9, dan Nespoli menyelesaikan perlawanan singa tua asal Amerika Serikat itu dengan poin 10.

Di babak final, drama terjadi mulai dari putaran pertama. Nespoli dan Kim berimbang 28 – 28, kemudian Kim mencetak perfect score, sehingga kedudukan menjadi 1 – 3. Nespoli membalas pada putaran ketiga 29 – 28 dan keduanya kembali bersaing imbang pada putaran keempat 28 – 28, sehingga kedudukan menjadi 4 – 4. Pada putaran penentuan, tiga anak panah Nespoli mendarat di angka 9 – 9 – 10, sedangkan Kim 10 – 10 – 7. Nespoli dinobatkan meraih emas dengan kedudukan 6 – 4.

“Saya sangat bahagia dengan hasil ini, walaupun hasil ini sebenarnya di luar bayangan saya. Menembak di angka 10 selalu merupakan sebuah kebahagiaan tersendiri. Apalagi saya nyaris saja kalah, seandainya anak panah Kim tidak mendarat di angka 7. Itulah momen kemenangan saya, karena saya harus fokus untuk anak panah terakhir, yang harus mengenai angka 10. Lalu, saya dapatkan emas pertama itu,” kata Nespoli.

Lim, 16 tahun dan termuda di antara pemanah recurve putri Korea Selatan lainnya, kembali merebut emas keduanya di World Cup Stage setelah debutnya di Shanghai. Dia menjadi tak terhenti untuk dua turnamen World Cup Stage tersebut. Tetapi, pertarungannya dengan Angle Ruiz dari Meksiko benar-benar adalah drama lainnya.

Putaran pertama Lim menegaskan dominasinya dengan meraih perfect score, sedangkan Ruiz mencetak 27. Demikian pun pada putaran kedua, Lim menghasilkan 28 dan Ruiz 26. Final sepertinya akan berakhir lebih dini, karena kedudukan sementara 4 – 0 untuk Lim. Namun, di luar dugaan Ruiz memperpanjang napasnya dengan meraih hasil seri 29 – 29, kedudukan menjadi 5 – 1. Selanjutnya, Ruiz mengambil dua putaran berikut dengan menembak 29 – 29, sedangkan Lim 28 – 28. Kedudukan menjadi 5 – 5. Sayangnya, pada babak shoot off, anak panah Ruiz meleset ke angka 8 dan Lim di angka 9.

“Cuaca agak berangin, tetapi saya sudah terbiasa dengan kondisi berangin seperti ini. Saya katakan kepada pelatih, saya cukup percaya diri untuk bisa mendapatkan hasil terbaik di final hari ini, dan saya berhasil,” kata Lim dengan penuh percaya diri.

Partai final recurve penuh drama lainnya adalah Lim yang berpasangan dengan Kim Woojin, berhadapan dengan Ellison dan Mucino Fernandez di beregu campuran. Lim adalah pemanah muda yang menakutkan, sedangkan Kim Woojin adalah world number one recurve putra. Sementara, Ellison telah makan garam di recurve dan pernah menghuni world number one.

Pertemuan keduanya dimulai dengan keunggulan Amerika Serikat 38 – 35, dengan kedudukan 0 – 2 untuk Amerika Serikat. Pada dua putaran berikut, Lim-Kim menghasilkan tembakan 38 – 39, sedangkan Mucino-Ellison 37 – 37, kedudukan menjadi 4 – 2 untuk Korea Selatan. Putaran terakhir adalah partai hidup mati. Keempat anak panah Lim-Kim bersarang di angka 9 – 9 – 9 – 10, sedangkan Mucino-Ellison X – 10 – 10 – 9. Kedudukan menjadi imbang 4 – 4. Pada babak shoot off, Lim-Kim menembak di angka 8 – 9, sementara Mucino-Ellison di angka 9 – 9.

Partai final lainnya adalah milik Korea Selatan. Beregu Putra menjadi milik Korea Selatan dengan mengalahkan China Taipei dengan skor menyakinkan 6 – 0. Demikian pun dengan beregu putri, Korea Selatan menang telak atas tim putri recurve China 6 – 0.

Berikut adalah peraih medali emas untuk divisi recurve:

Recurve Putra: Mauro Nespoli (Italia)
Recurve Putri: Lim Sihyeon (Korea Selatan)
Beregu Putra: Kim Je Deok, Kim Woojin, Lee Wo Seok (Korea Selatan)
Beregu Putri: An San, Kang Chae, Lim (Korea Selatan)
Beregu Campuran: Mucino Fernandez, Brady Ellison (USA)

https://www.indonesiaarchery.org/wp-content/uploads/2023/03/all-logo-copy.png

All contents © copyright Indonesia Archery. All rights reserved.