BeritaSeyogyanya Dua Langkah Lagi untuk Anindya dan Richard…

7 Juni 2023

LAPORAN DARI SINGAPURA

Penampilan penuh harapan lainnya datang dari Anindya, siswa kelas dua SMA, yang saat ini berusia 18 tahun. Menjalani debut di ajang internasional di Singapura, Anindya menunjukkan tajinya dengan mengalahkan sejumlah atlet senior.

SINGAPURA, 07 Juni 2023 – Anindya Nayla Putri dan Richard Maulana adalah masa depan recurve Indonesia. Sekurang-kurangnya itulah pernyataan yang tepat untuk menggambarkan perjuangan yang diperlihatkan kedua atlet muda pelatnas panahan tersebut, kala bertanding di babak eliminasi Singapura Asia Cup Stage 3. Keduanya adalah yang paling jauh melangkah hingga ke babak perempat final dan tersandung dengan lawan-lawan tangguh pada babak tersebut.

Richard Maulana, yang terpaksa harus mengalahkan rekan sesama pelatnasnya, Rafa Abdillah di babak 24 besar, membayar tuntas dengan dua lawan lainnya di babak selanjutnya. Setelah Rafa, Richard harus beradu busur dengan Chanwoo Bae dari Korea Selatan. Remaja kelahiran 2005 tersebut unggul duluan 4 – 0, namun kalah skor pada putaran ketiga sehingga kedudukan menjadi 4 – 2. Tak mau menyia-nyiakan kesempatan, Richard akhirnya menghabisi perlawanan pemanah Korea Selatan itu pada putaran keempat menjadi 6 – 2.

Yang paling mendebarkan dari laga Richard adalah ketika bertemu dengan Sarkar Juyel, asal India di babak delapan besar. Richard kembali unggul duluan 2 – 0, tetapi kemudian Sarkar mengambil dua putaran berikut menjadi 2 – 4.  Anak panah Richard terakhir meleset ke angka 6 pada putaran ketiga. Pada putaran keempat, Richard bangkit dan menyamakan kedudukan menjadi 4 – 4. Lalu, pada putaran penentuan, keduanya menembak di bidang sasar yang sama X – 10 – 8, sehingga kedudukan menjadi 5 – 5. Dilanjutkan ke babak shoot off, anak panah Ricard menancap di bidang sasar X dan Sarkar di 9.

Pada perempat final, Richard harus berhadapan dengan Wang Dapeng, pemanah asal China yang merupakan unggulan 3 di Singapura dan 4 di World Cup Stage 2 di Shanghai. Wang Dapeng adalah atlet recurve senior China, yang usianya 27 tahun, terpaut jauh dari Richard yang kini 18 tahun. Dengan bekal pengalaman dan jam terbang, Richard akhirnya menyerah 2 – 6 dari Wang Dapeng, yang hingga saat ini akan memperebutkan medali perak di ajang tersebut.

Penampilan penuh harapan lainnya datang dari Anindya, siswa kelas dua SMA, yang saat ini berusia 18 tahun. Menjalani debut di ajang internasional di Singapura, Anindya menunjukkan tajinya dengan mengalahkan sejumlah atlet senior. Dengan menyakinkan, Anindya mengalahkan Do Thi Anh Nguyet dengan babak enam belas besar dengan skor 7 – 1.

Masuk ke babak delapan besar, atlet muda unggulan ke-15 itu berhadapan dengan Lipscomb Alena Jenwikai dari Thailand. Lagi-lagi dia tampil meyakinkan dengan mencetak skor 28 – 26 – 29. Sementara itu, lawannya mengumpulkan skor 27 – 23 – 27. Anindya menang mutlak 6 – 0 dan berhasil menempatkan dirinya sebagai satu-satunya atlet putri recurve Indonesia di babak perempat final.

Batu sandungan Anindya adalah Zhang Mengyao, unggulan ketujuh di babak perempatfinal. Pengalaman kembali berbicara, karena jam terbang Zhang Mengyao, 20 tahun, telah lebih banyak dibandingkan Anindya.  Zhang menembak dengan total skor 28 – 29 – 26, sedangkan Anindya menghasilkan 27 – 27 – 24. Perempat final menjadi titik kulminasi dari penampilan gemilang Anindya sejak babak kualifikasi.

Selain Richard dan Anindya, Dhany Pradana sebetulnya telah menggayut asa sejak dari babak 24 besar. Pada babak tersebut, Dhany harus bertempur gigih hingga dua kali shoot off berhadapan dengan Lin Yu-quan dari China Taipei. Shoot off pertama, setelah total skor berimbang 143 – 143, keduanya sama-sama menembak di angka 9 dengan jarak yang sama, dan shoot off kedua, anak panah Dhany di angka 10, sedangkan lawannya di angka 9.

Lawan Dhany berikut di babak enam belas besar adalah Duong Duy Bao dari Vietnam. Skor keduanya cukup ketat 143 – 141, dengan kemenangan di tangan Dhany. Selanjutnya, pada babak perdelapan final, Dhany harus berhadapan dengan Dalal Kushal dari India, yang sebelumnya mengalahkan Catur Wuri. Dhany tidak mampu membalas kekalahan Catur dan menyerah dengan skor 147 – 145.

Ryan Hidayat yang gemilang di babak kualifikasi, terpaksa terhenti di babak enam belas besar. Demikian pun atlet muda pelatnas lainnya. Mereka masih harus berjuang di nomor beregu, yang akan mulai dipertandingkan pada Kamis (08/06/23) besok.

https://www.indonesiaarchery.org/wp-content/uploads/2023/03/all-logo-copy.png

All contents © copyright Indonesia Archery. All rights reserved.