BeritaDi Antara Korea Selatan dan China, Terselip Palizban dari Iran

6 Juni 2023

LAPORAN DARI SINGAPURA

Pada sesi kedua kualifikasi, cuma satu anak panah Palizban yang meleset di angka 9. Artinya, 35 anak panah Palizban lainnya bersarang di angka 10 atau X. Total dari 72 anak panah, dia berhasil membukukan 66 kali 10+X dan 36 kali X.

SINGAPURA, 06 Juni 2023 – Hasil pada babak kualifikasi Singapura Asia Cup Stage 3 sepertinya mudah ditebak dengan kehadiran atlet-atlet papan atas dari Korea Selatan dan China, yang baru saja bertanding di Hyundai Archery World Cup Stage 2 di Shanghai, China. Korea Selatan menurunkan tim elit compound putra dan putri di bawah pimpinan Reo Wilde, sedangkan China memboyong hampir semua tim papan atasnya ke Singapura.

Pada recurve putra, tiga unggulan teratas berdasarkan hasil kualifikasi dikuasai oleh pemanah dari China. Trio China itu adalah Qi Xiangshuo di peringkat pertama, menyusul Li Zhongyuan dan Wang Dapeng. Ketiganya mencetak skor dengan beda tipis, 683 – 683 – 682.

Di recurve putri, giliran pemanah dari Korea Selatan mengambil alih pucuk pimpinan. Suhye Jo berada di peringkat atas dengan total skor 674 dan Jo Hanyi dengan skor 673. Sementara itu, peringkat tiga hingga lima ditempati pemanah recurve putri asal China, yaitu An Qixuan, Qiu Muyan, dan Hai Ligan.

Compound putri kembali didominasi oleh atlet dari Korea Selatan. Oh Yoohyun berada di peringkat teratas dengan total skor 710. Pencapaian itu lebih tinggi dari hasil kualifikasinya pada peringkat satu di Hyundai Archery World Cup Stage 2 di Shanghai, dengan total skor 700. Cho Su A, yang pada babak kualifikasi di Shanghai tercecer di urutan 11 dengan skor 690, justru melejit di urutan kedua di Singapura dengan total skor 707. Sementara itu, Song Yun Soo berada di peringkat ketiga dengan skor 703, memperbaiki pencapaiannya pada kualifikasi di Shanghai dengan skor 698.

Hanya ada satu atlet dari Malaysia, Mat Salleh yang berada di posisi keempat dengan skor 701. Selanjutnya pada urutan kelima, kembali atlet dari Korea Selatan, Co Chaewon, melengkapi dominasi Negeri Gingseng itu di Compound Putri.

Kejutan justru terjadi di compound putra dengan munculnya Mohammad Saleh Palizban dari Iran. Di tengah dominasi Korea Selatan dan China, Palizban tak tergoyahkan di peringkat pertama compound putra, dengan skor 714. Torehan tersebut mencengangkan karena 7 kali dia membukukan perfect score dengan nilai akhir 60.

Pada sesi kedua kualifikasi, cuma satu anak panah Palizban yang meleset di angka 9. Artinya, 35 anak panah Palizban lainnya bersarang di angka 10 atau X. Total dari 72 anak panah, dia berhasil membukukan 66 kali 10+X dan 36 kali X. Pencapaian tersebut tentu saja merupakan ancaman terbesar bagi pemanah compound putra manapun.

Di samping Palizban, ada dua Korea Selatan di urutan kedua dan ketiga, yakni Choi Yonghee dan Yang Jaewon. Di Shanghai, keduanya menduduki peringkat 8 dan 11. Pencapaian tersebut merupakan peningkatan dari babak kualifikasi di Shanghai. Sementara itu, peringkat pertama kualifikasi di Shanghai, Kim Jongho harus puas di urutan ke 9. Total tembakan sama 709, baik di Shanghai maupun di Singapura.

https://www.indonesiaarchery.org/wp-content/uploads/2023/03/all-logo-copy.png

All contents © copyright Indonesia Archery. All rights reserved.