BeritaDiananda-Bagas Mengejar Perunggu di Shanghai

19 Mei 2023

LAPORAN DARI SHANGHAI

Kesempatan itu tidak datang dua kali. Diananda – Bagas harus memanfaatkan momentum tersebut sebaik-baiknya untuk dapat memberikan yang terbaik bagi Tanah Air. Sudah lama Indonesia tidak mencicipi gelar juara di turnamen panahan internasional. 

SHANGHAI, 19 Mei 2023 – Langkah Diananda Choirunisa dan Bagas Prastyadi terbuka lebar untuk mencapai podium ketiga dan meraih perunggu, menyusul keberhasilannya menjejaki kaki di semifinal beregu campuran recurve di ajang Hyundai Archery World Cup Stage (AWCS) 2, Shanghai, China.

Perebutan medali perunggu tersebut bakal berlangsung di Stadion Yuanshen, pada Minggu (21/05/23). Kombinasi Diananda – Bagas bakal berhadapan dengan beregu campuran recurve asal Turki, Fatma Marasli – Mete Gazoz. Sementara itu, partai puncak akan mempertemukan beregu campuran dari Korea Selatan, Kang Chae Young – Lee Wo Seok, berhadapan dengan wakil tuan rumah Zang Mengyao – Wang Dapeng.

Perjalanan Diananda – Bagas mengejar perunggu dimulai dari babak dua belas besar, kala bertemu dengan wakil China Taipei, yang mereka kalahkan dengan skor 5 – 1. Kemudian, Indonesia bertemu dengan wakil India, yang juga dapat disingkirkan dengan skor 6 – 2.

Tantangan semakin berat dengan hadirnya Penny Healey – Alex Wise sebagai lawan berikut di babak perempat final. Penny adalah jawara di recurve putri pada Stage 1 di Turki bulan lalu. Dia juga saat ini menduduki peringkat pertama recurve putri dunia, menyingkirkan Katharine Bauer sebelumnya. Namun, hadirnya Penny sama sekali tidak mempengaruhi penampilan duet Diananda – Bagas. Mereka berhasil mengalahkan wakil dari Inggris raya itu dengan skor mencolok 6 – 0.

Pada babak semifinal, untuk penentukan perebutan tempat di emas dan perunggu, Diananda – Bagas harus berhadapan dengan tim tangguh Korea Selatan, Kang Chae Young – Lee Wo Seok. Duet Korea tersebut benar-benar menunjukkan kelasnya. Tiga kali putaran, duet Korea tersebut berhasil mengumpulkan skor yang sama: 39 – 39 – 39. Sementara itu, Diananda – Bagas mengumpulkan skor 37 – 38 – 37. Indonesia harus mengakui keunggulan Korea 0 – 6.

Partai lainnya, berhadapan antara Turki dan China. Keduanya bermain hingga putaran keempat. China menghasilkan poin 37 – 38 – 38 – 36, sedangkan Mete Gazoz dan pasangannya menghasilkan 39 – 37 – 37 – 35. Dengan hasil tersebut, China akan berhadapan dengan Korea dalam perebutan medali emas, sedangkan Turki akan berhadapan dengan Indonesia di perebutan medali perunggu.

Mete Gazoz, yang sebelumnya sangat terganggu dengan kondisi cuaca di Shanghai, mengatakan, walaupun penampilannya masih belum yang terbaik, tetapi dia cukup puas dengan pencapaiannya bersama Fatma sebagai semifinalis. Dia bertekad akan merebut perunggu, nanti.

Kesempatan itu tidak datang dua kali. Diananda – Bagas harus memanfaatkan momentum tersebut sebaik-baiknya, siapapun lawan yang dihadapi, untuk dapat memberikan yang terbaik bagi Tanah Air. Sudah lama Indonesia tidak mencicipi gelar juara di turnamen panahan internasional.

Sementara itu, duet beregu campuran compound Indonesia, Sri Ranti – Danny Pradana harus terhenti di babak perdelapan final. Mendapat bye di dua belas besar, Sri Ranti dan Danny Pradana pantas mengakui keunggulan duet maut dari Meksiko, Andrea Becerra – Miquel Becerra.

Dua Meksiko itu bermain sangat luar biasa dan nyaris sempurna pada babak delapan besar tersebut. Keduanya menghasilkan poin 159 atau nyaris 160, jika tembakan terakhirnya tidak meleset ke poin 9. Artinya, dari putaran pertama hingga ke ketiga, keduanya berhasil melesakkan anak panah di jalur angka 10 atau X, tanpa meleset sedikitpun. Sayangnya, pada tembakan terakhir di putaran terakhir, anak panahnya meleset ke angka 9.

Sri Ranti, yang termasuk naik penampilannya di Shanghai, dan Danny, tidak dapat berbuat banyak, dengan menghasilkan total poin 150. Penampilan mereka cukup baik dan tertutup oleh penampilan nyaris sempurna Meksiko.

https://www.indonesiaarchery.org/wp-content/uploads/2023/03/all-logo-copy.png

All contents © copyright Indonesia Archery. All rights reserved.