BeritaBertabur Medali Olimpiade, Tim Panahan Korea Selatan Seperti Dari Planet Lain

26 April 2023

JAKARTA, 26 April 2023 –  Di saat para pemanah top dunia sedang beradu teknik di lapangan Antalya, Turki, Korea Selatan justru sedang melakukan seleksi internal untuk menentukan tim nasional yang akan mewakili negeri ginseng itu di turnamen internasional. Mereka seperti memiliki dunianya sendiri dan sangat yakin berada di top level, untuk meraih hasil terbaik pada ajang apapun yang diikuti dengan mengesampingkan seri pembuka World Cup tersebut.

Dengan baru dibentuknya tim nasional, Korea Selatan diragukan untuk tampil di ajang Hyundai Archery World Cup Stage (AWCS) II di Shanghai, Cina, pada 16 – 21 Mei mendatang. Sebagian pengamat menyatakan, debut Korea Selatan baru akan terlihat di Hyundai Archery World Championship dan berikutnya adalah Asian Games.

Kendati banyak di antaranya adalah wajah lama, yang sudah memiliki segudang prestasi dan medali emas olimpiade, Korea Selatan tetap mengadakan seleksi dengan sistem dan persaingan internal yang ketat.

Tak dapat disangkal, Kim Woojin sebagai salah satu yang meraih paling banyak medali emas di ajang World Cup Stage, Final, dan Championship masuk dalam tim elit recurve putra Korea. Selain Woojin, ada juga Lee Woo Seok, Kim Je Deok, dan Oh Jin Hyek, seorang veteran yang telah berusia 41 tahun.

Oh Jin Hyek adalah pemenang dua medali emas olimpiade, satu dari nomor perseorangan pada Olimpiade London dan satu dari beregu pada Olimpiade Tokyo. Peraih medali emas olimpiade lainnya adalah Kim Woojin, yang memegang dua medali emas Olimpiade beregu, di Rio de Janeiro dan Tokyo. Juga yang lainnya adalah Kim Je Deok, untuk emas beregu dan campuran di Olimpiade Tokyo.

Oh Jin Hyek, setelah dinyatakan lolos, mengatakan, selain ingin tetap mempersembahkan yang terbaik untuk negaranya, dirinya tidak mau kalah dengan pemanah-pemanah muda Korea lainnya. Dia yang berusia 41 tahun, harus bersaing dengan Woojin (30), Woo Seok (25), dan bahkan Je Deok yang masih 18 tahun.

“Sesungguhnya saya ingin menguji seberapa kompetitifnya saya dibanding pemain-pemain muda lainnya. Mereka adalah pemanah muda yang berbakat dan saya memiliki kesempatan untuk bersiang dengan mereka,” katanya.

Tidak jauh berbeda, recurve putri Korea Selatan diisi oleh pemanah elit dunia, seperti An San, Kang Chae Young, Choi Misun, dan pendatang baru Lim Sihyeon, yang masih berusia 19 tahun. Sihyeon memang belum memiliki rekor internasional dan merupakan yang pertama masuk ke pelatnas. Namun, dalam simulasi seleksi tersebut, Sihyeon berada di urutan pertama.

Jelas sebuah prestasi tersendiri, selain muda, tetapi Sihyoen juga telah mengunngguli senior-seniornya di recurve putri. Sama saja Sihyeon sedang bertanding di sebuah kompetisi internasional, karena lawan-lawan yang dihadapi di seleksi internal tersebut adalah para pemanah putri top dunia. Dia berada di rangking satu di antara yang terbaik. An San, misalnya, adalah peraih tiga medali emas olimpiade, sedangkan Chae Young dan Choi Misun adalah peraih 1 medali emas olimpiade.

“An San luar biasa dan saya ingin menjadi seperti dia. Sekarang saya sudah bersama-sama dengan dia di pelatnas, dan saya ingin mencetak prestasi terbaik bersama dengan dia,” kata Sihyoen, yang ternyata pemuja seniornya An San.

Ketatnya persaingan di recurve putri menyebabkan Korea harus melepaskan Ki Bo Bae, peraih tiga medali emas olimpiade. Dia terlempar di luar empat besar hasil seleksi nasional. Namun, Ki Bo Bae tetap berada di tim nasional, tetapi tidak akan dibawa untuk mewakili Korea di ajang internasional.

Sementara itu, compound putra Korea yang saat ini diasuh salah satunya pelatih dari Amerika Serikat Reo Wilde, diisi oleh pemanah utama Kim Jongho, Choi Yonghee, Yang Jaewon, dan Joo Jaehoon. Tim compound putri Korea adalah Oh Yoo Hyun, So Chaewon, Song Yun Soo, dan Cho Su A.

Berikut adalah sederet medali emas yang diraih oleh tim pelatnas Korea Selatan:

Adapun susunan tim pelatnas Korea Selatan adalah:

https://www.indonesiaarchery.org/wp-content/uploads/2023/03/all-logo-copy.png

All contents © copyright Indonesia Archery. All rights reserved.