BeritaSejarah Terjadi, Beregu Recurve Putri Indonesia Tundukkan Korea Selatan

3 Agustus 2023

LAPORAN DARI BERLIN

Dengan menundukkan Korea Selatan, kalian telah membuktikan diri sejajar dengan pemanah elit dunia. Ini sebuah tahapan dari langkah besar yang akan diraih ke depan

BERLIN, 02 Agustus 2023 – Tim panahan Indonesia tampil mengejutkan dengan mematahkan dominasi Korea Selatan pada ajang Hyundai World Archery Championships (WAC), yang berlangsung di Berlin, Jerman.

Beregu recurve putri Indonesia yang diperkuat oleh Diananda Choirunisa, Alpriani Eka Setiowati, dan Anindya Nayla Putri menekuk Korea Selatan dengan skor 5 – 3 pada babak delapan besar. Kemenangan tersebut merupakan kejutan terbesar pada ajang tersebut, mengingat Korea Selatan adalah juara bertahan WAC 2021 yang berlangsung di Amerika Serikat.

Padahal, Korea Selatan tampil dengan komposisi atlet yang hampir sama pada 2021, di antaranya An San dan Kang Chae Young, kecuali Lim Sihyeon yang baru bergabung ke pelatnas negeri gingseng tersebut. Lim Sihyeon sendiri adalah bintang baru Korea Selatan, yang tidak pernah alpa meraih medali pada ajang Hyundai World Cup Series tahun ini.

Diananda Choirunisa, Alpriani Eka Setiowati, dan Anindya Nayla Putri merayakan kemenangan atas Korea Selatan di babak delapan besar pada ajang Hyundai World Archery Championships, di Berlin, Jerman.

Perjalanan beregu putri tersebut diawali dengan mengalahkan Tim Denmark dengan skor 5 – 3 pada babak 12 besar, untuk berhadapan dengan Korea Selatan di babak delapan besar. Dengan Korea, Indonesia lebih dulu unggul pada putaran pertama 55 – 54, namun dibalas langsung Korea pada putaran kedua dengan 52 – 59.

Kemenangan Indonesia ditentukan pada putaran ketiga, pada anak panah terakhir. Indonesia memperoleh angka 6 pada anak panah terakhir di putaran ketiga, sedangkan Korea Selatan meleset jauh ke angka 4. Kedudukan menjadi 4 – 2 untuk Indonesia. Sementara itu, pada putaran terakhir, Indonesia dan Korea berbagi imbang 56 – 56, sehingga kedudukan akhir menjadi milik Indonesia 5 – 3.

Atlet Korea Selatan tertunduk lesu setelah dikalahkan Indonesia di babak delapan besar pada ajang Hyundai World Archery Championships, di Berlin, Jerman.

Atas kekalahan tersebut, An San mengatakan, ketiganya sudah sangat fokus dengan pertandingan melawan Indonesia di babak delapan besar. Namun, kondisi angin tidak dapat diprediksi sehingga anak panah menjadi meleset. “Kami kalah karena kami tidak dapat menembak dengan baik. Jadi kami harus terima kekalahan tersebut, lalu siap untuk nomor individual,” katanya.

Sayangnya, perjuangan beregu recurve putri Indonesia harus terhenti di babak perempatfinal, setelah dikalahkan tim recurve beregu putri asal Perancis. Tim tuan rumah olimpiade itu menang atas Indonesia dengan skor 5 – 3.

Ketua Umum PB Perpani Arsjad Rasjid (paling kanan) berpose bersama tiga atlet recurve putra Indonesia yang berlaga di ajang Hyundai World Archery Championships, di Berlin, Jerman.

Nasib yang sama juga dialami beregu recurve putra Indonesia yang berhasil lolos hingga ke babak perempatfinal. Di babak sebelumnya, beregu putra Indonesia tersebut mengkandaskan beregu putra dari Swiss pada babak 12 besar, Jerman pada babak delapan besar, dan terhenti oleh Italia di babak perempatfinal.

Jerman adalah unggulan keempat pada turnamen tersebut, dipaksa menyerah oleh beregu putra Indonesia dengan skor 5 – 3. Namun, Indonesia kalah pada persaingan di perempatfinal dari Italia, yang mengalahkan Indonesia dengan skor 2 – 6.

Ketua Umum PB Perpani Arsjad Rasjid, yang memantau langsung perjuangan anak asuhnya di Berlin, mengatakan, pihaknya salut dengan perlawanan yang ditunjukkan Tim Merah Putih, baik beregu putra maupun putri. Masing-masing atlet telah menampilkan upaya terbaik untuk dapat bersaing di level internasional.

Ketua Umum PB Perpani Arsjad Rasjid turut menyemangati para atlet panahan Indonesia yang berlaga di babak eliminasi grup pada ajang Hyundai World Archery Championships, di Berlin, Jerman.

Secara khusus, Arsjad menyorot penampilan beregu putri recurve Indonesia yang berhasil mengalahkan tim kuat Korea Selatan. Dengan komposisi atlet Indonesia yang diisi oleh atlet senior seperti Diananda dan atlet junior seperti Alprinani dan Anindya, hasil yang dicapai tersebut tergolong mencengangkan dan membanggakan.

“Saya katakan kepada mereka, jangan berkecil hati karena tujuan kita belum tercapai. Masih ada kesempatan di turnamen ini atau turnamen berikut. Namun, dengan menundukkan Korea Selatan, kalian telah membuktikan diri sejajar dengan pemanah elit dunia. Ini sebuah tahapan dari langkah besar yang akan diraih ke depan,” ujar dia.

Seperti diketahui, ajang Hyundai WAC merupakan salah satu event resmi yang memperebutkan tiket langsung menuju Olimpiade Paris 2024 bagi atlet-atlet yang berhasil naik ke podium juara, untuk individual dan beregu.

Indonesia mengirimkan enam atlet terbaik di divisi recurve ke ajang tersebut, antara lain Riau Ega Agata Salsabilla, Arif Dwi Pangestu, Alviyanto Bagas Prastyadi, Diananda Choirunisa, Alpriani Eka Setiowati, dan Anindya Nayla Putri.

Kepala Pelatih Panahan Indonesia Hendra Setijawan memantau laga anak asuhnya pada ajang Hyundai World Archery Championships, di Berlin, Jerman

Kepala Pelatih Panahan Indonesia Hendra Setijawan mengatakan, Indonesia masih akan bertanding di nomor perseorangan. Kans untuk mendapatkan tiket Olimpiade Paris 2024 masih terbuka lebar dari nomor perseorangan.

Untuk perseorangan, Diananda lebih memiliki kans yang besar karena akan langsung bertanding di babak enam belas besar. Hal ini terjadi karena Diananda berhasil merangsek di unggulan keenam pada Babak Kualifikasi dan mendapatkan dua kali bye di Babak Eliminasi.

“Tujuan kami memang ingin mengamankan sedini mungkin tiket Olimpiade Paris 2024 sejalan dengan target yang ditetapkan Indonesia pada cabang olahraga panahan,” kata dia.

https://www.indonesiaarchery.org/wp-content/uploads/2023/03/all-logo-copy.png

All contents © copyright Indonesia Archery. All rights reserved.