BeritaAkankah India Bakal Menggeser Dominasi Korea Selatan di Panahan?

3 Juni 2023

Persaingan itu tentu saja berbeda dari yang mereka alami di Archery World Cup Stage, dan semoga pengalaman berharga yang diperoleh dari World Cup Stage mampu mengangkat prestasi mereka di level usia yang sama di Asia tersebut.  

JAKARTA, 02 Juni 2023 – Ajang Archery Asia Cup merupakan kesempatan bagi pemanah-pemanah muda menimba pengalaman internasional dan meniti karier ke jenjang yang lebih tinggi. Rata-rata negara-negara yang berpartisipasi dalam ajang tersebut mengirimkan pemanah-pemanah muda terbaik mereka untuk bersaing dengan pemanah Asia lainnya. Satu dua muncul pemanah senior, tetapi mayoritas adalah mereka yang diproyeksikan menjadi atlet andalan di masa depan.

Dalam dua kali penyelenggaraan Asia Cup tahun ini, India selalu mendominasi perolehan medali. Pada Asia Cup Stage I yang berlangsung di Taoyuan, China Taipei, India memborong total 10 medali, di antaranya 5 medali emas dari 3 nomor perseorangan dan 2 nomor beregu. Sementara di Asia Cup Staga II yang diadakan di Tashkent, Uzbekistan, India menjadi juara umum dengan total 14 medali, di antaranya 7 medali emas.

Pesaing terdekatnya adalah China Taipei dan Republik Rakyat China. Tetapi, kedua negara tersebut tidak mampu mengumpulkan medali sebanyak yang diraup tim panahan India. Negara dari negeri Sungai Gangga itu satu-satunya yang konsisten meraup hingga total dua digit medali dibandingkan negara-negara Asia lainnya.

Memang, pada perhelatan Asia Cup Stage I dan Stage II, Korea Selatan tidak mengirimkan perwakilannya. Namun, dari daftar yang dikeluarkan www.ianseo.net, tim Korea Selatan hadir dengan pasukan penuh di Stage III, baik untuk divisi compound maupun recurve. Reo Wilde termasuk di antara tim pelatih yang dikirim ke Singapura.

Kehadiran Korea Selatan tentu saja memberikan tekanan tersendiri dan membuka persaingan yang lebih sepadan, terutama untuk India. Apakah dominasi India tetap berlanjut? Tentu saja persaingan itu bakal menarik, terutama para pemanah muda tersebut bakal menjadi tumpuan dan harapan masa depan, yang berkiprah di turnamen elit dunia, seperti World Cup Series.

Bagi Korea Selatan, India memang merupakan ancaman serius. Tentu saja juga bagi negara-negara Asia lainnya. Ancaman itu sudah terlihat, tidak saja di ajang Asia Cup, tetapi juga Archery World Cup yang sudah berlangsung dua kali, di Turki dan Shanghai. India mampu konsisten menempatkan wakil-wakilnya di putaran final dan meraih medali emas. Nama-nama seperti Jawkar, Jyoty Vennam, Deotale adalah punggawa muda yang telah bersaing di tim elit dunia, dan mengalahkan para pemanah rangking dunia.

Inilah pula alasannya, mengapa Korea Selatan harus hadir pada Asia Cup Stage III dengan tim mudanya. Karena salah satu cara terbaik untuk mengukur daya saing, mental bertanding, dan meraih prestasi adalah dari keikutsertaan pada turnamen level internasional. Mereka akan selalu bertemu dengan pemanah seusia mereka dalam jangka waktu yang lama ke depan. Sudah sejak saat ini, mereka perlu mengenal siapa lawan-lawannya.

Tak salah pula, PB Perpani mengirim 13 atlet muda berbakat dan terbaik saat ini untuk mengikuti Asia Cup Stage 3 di Singapura. Rafa, Baasith, Thea Darma, Danny Pradana, Linda, Ratih, dan kawan-kawan bakal memperoleh pengalaman berharga untuk para pemahan di level usia mereka. Persaingan itu tentu saja berbeda dari yang mereka alami di Archery World Cup Stage, dan semoga pengalaman berharga yang diperoleh dari World Cup Stage mampu mengangkat prestasi mereka di level usia yang sama di Asia tersebut.

https://www.indonesiaarchery.org/wp-content/uploads/2023/03/all-logo-copy.png

All contents © copyright Indonesia Archery. All rights reserved.