BeritaMenuju Kualifikasi Olimpiade, Simak Peta Persaingan Panahan dari Rangking Dunia

3 April 2023

JAKARTA, 03 April 2023 – Memasuki April atau mendekati kualifikasi Olimpiade Paris 2024, peringkat panahan dunia untuk divisi recurve dan compound tidak banyak berubah. Namun, peta persaingan menuju Olimpiade Paris 2024 tetap terbuka lebar bagi semua atlet, termasuk untuk atlet panahan Indonesia.

Mengutip dari worldarchery.sport, untuk divisi recurve putra, pemanah asal Brasil Marcus D’Almeida masih bertengger di puncak klasmen dengan peroleh poin 290,5, disusul oleh pemanah asal Korea Selatan Kim Woojin pada peringkat kedua dengan total poin 290.

Pada peringkat ketiga dan keempat diisi oleh dua pemanah dari beda negara, yaitu Miguel Alvarino Garcia asal Spanyol dengan skor 283 dan disusul oleh Brady Ellison dari USA dengan total poin 280.

Dengan Kim Woojin sebagai satu-satunya pemanah asal Korea yang bertengger di lima besar, persaingan menuju ke Olimpiade Paris sangat terbuka lebar. Atlet panahan asal Korea Selatan lainnya, Kim Je Deok saat ini berada di peringkat sembilan dunia, menyusul Oh Jin Hyek di peringkat lima belas dunia.

Sedikit berbeda dengan recurve putri, tim putri Korea Selatan menempatkan dua wakilnya di lima besar. An San yang meraih medali emas Olimpiade menempati peringkat ketiga degan total pon 246 dan rekan senegaranya Choi Misun berada di peringkat empat dengan poin 244.

Peringkat pertama recurve putri justru dipegang saat ini oleh Katharian Bauer asal Jerman, dengan total poin 266,25, ditempel ketat oleh atlet panahan asal Inggris Raya Bryony Pitman dengan total skor 258,25.

Bauer merebut tampuk nomor satu recurve putri sejak Januari tahun ini. Sebelumnya, dia sudah berada di deretan lima besar recurve putri sejak Juni tahun lalu. Posisi tersebut dia rebut dari An San yang telah menguasai tampuk podium utama world number one sejak Oktober tahun lalu.

Sementara itu, untuk compound putra, dua pemanah asal Perancis masing-masing berada di peringkat kedua dan ketiga, yakni Nicolas Girard dan Jean Philippe Boulch. Peringkat pertama compound putra dikuasai oleh pemanah asal Belanda Mike Schloesser.

Yang mengejutkan, tidak ada satu pun atlet panahan Korea Selatan putri yang menghuni peringkat 10 besar compound putri. Satu-satunya atlet Korea Selatan compound putri adalah Kim Yunhee yang berada di peringkat lima belas, kalah dari pemanah compound putri asal India Surekha Vennam di peringkat sebelas dunia.

Adapun peringkat satu putri compound dunia diisi oleh Ella Gibson dari Inggris Raya, menyusul Paige Pearce dari USA, dan Sara Lopez dari Kolombia. Peringkat keempat dan kelima dihuni oleh Lisell Jaatma dari Estonia dan Tanja Gellenthien dari Denmark.

Indonesia sendiri jarang berada di peringkat dunia karena tidak memiliki kesempatan mengikuti turnamen di kancah internasional, yang masuk perhitungan poin dalam kalender wolrd archery. Namun, prestasi atlet panahan Indonesia terbilang kuda hitam karena sering menjungkalkan atlet-atlet unggulan di kancah internasional.

https://www.indonesiaarchery.org/wp-content/uploads/2023/03/all-logo-copy.png

All contents © copyright Indonesia Archery. All rights reserved.