BeritaBali dan Jateng Rebut Emas Di Nomor Bergengsi Olimpiade

22 Juli 2023

LAPORAN KHUSUS KEJURNAS JUNIOR 2023

Laga seru di partai recurve U18 memberi kelas tersendiri pada Kejurnas Junior 2023. Nomor perseorangan tersebut memberikan gambaran terdekat dari masa depan panahan Indonesia, karena recurve menjadi satu-satunya yang dipertandingkan di Olimpiade hingga kini.

BOGOR, 22 Juli 2023 – Laga seru terjadi pada final individu putra dan putri divisi recurve U18 di Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Panahan Junior 2023, bertempat di Lapangan Jakarta Japanese Club Ground, Sentul – Bogor, pada Sabtu (22/07/23). Adu teknik dan mental itu akhirnya dimenangkan oleh pemanah recurve muda dari Provinsi Bali dan Jawa Tengah.

Tampil sebagai unggulan keempat setelah menyelesaikan Babak Kualifikasi dengan total skor 660, Rm. Gusti Fazli Kertinegoro dari Provinsi Bali merangsek pelahan-lahan di Babak Eliminasi hingga ke partai final di kategori U18. Tiga kali sepanjang Babak Eliminasi, Gusti mencetak perfect score, di babak enam belas besar, delapan besar, dan perempat final.

Gusti dari Provinsi Bali (tengah) peraih medali emas di nomor perseorangan recurve putra U18 sedang menuju ke bantalan tembak untuk mengecek hasil lesakan anak panah, di Sentul Bogor.

Di babak final, Gusti berhadapan dengan unggulan ketujuh, Bagus Dwi Harwanto dari Jateng. Sejak putaran pertama, keduanya sama-sama tidak mau kalah. Gusti dan Bagus mencetak skor yang sama di dua putaran awal 29 dan 28, sehingga kedudukan menjadi seri 2 – 2. Memasuki putaran ketiga, Bagas kehilangan presisi dan harus menyerah dengan skor 27 – 24, kedudukan menjadi 4 – 2 untuk Gusti.

Pada dua putaran terakhir, Bagas kembali ke performa terbaik, tetapi penampilan konsisten Gusti menguburkan tekad Bagas untuk mengejar ketertinggalan. Gusti dan Bagas mencetak skor sama 28 untuk dua putaran terakhir, sehingga kedudukan akhir menjadi 6 – 4 untuk Gusti. Siswa kelas 11 SMA Albanna Denpasar, yang bernaung di Klub Bali Archery School tersebut akhirnya mengklaim medali emas nomor bergengsi tersebut.

Sementara itu, tempat ketiga pada nomor individu divisi recurve putra U18 menjadi milik Raz Azhar Azaqi dari Banten. Unggulan ketiga itu mengalahkan Satria Prawira Wibowo dari Lampung dengan skor 6 – 4.

Fathiyya Erista Maharani dan Khansa Kanaya Arezi berpose setelah menyelesaikan babak final untuk kategori perseorangan putri U18 di divisi recurve, di Sentul, Bogor, Sabtu (22/7)

Pada laga lain di kategori U18 putri divisi recurve, unggulan keenam Fathiyya Erista Maharani dari Jawa Tengah meraih medali emas setelah mengalahkan Khansa Kanaya Arezi dari Kalimantan Timur. Pada putaran pertama, Fathiyya kalah dengan skor 26 – 27 dan langsung dibalas dengan skor yang sama di putaran kedua, sehingga kedudukan menjadi 2 – 2.

Pada putaran ketiga, keduanya bermain imbang 27 – 27, dan pada dua putaran terakhir Fathiyya berada di penampilan terbaiknya, dengan mencetak sekali perfect score dan 29 pada putaran terakhir. Kedudukan menjadi 7 – 3 untuk kemenangan Fathiyya.

Podium juara untuk Divisi Recurve U18 untuk kategori perseorangan putri, berpose pada saat penyerahan medali di Sentul, Bogor, Sabtu (22/7)

Tempat ketiga diraih oleh Lintang Ayoedya Koesworo, juga dari Jawa Tengah setelah mengalahkan Anastasia Adinda Puspa dari Lampung. Keduanya adalah unggulan pertama dan ketiga. Perunggu untuk Lintang di Babak Eliminasi, melengkapi tiga emasnya di Babak Kualifikasi.

Laga seru di partai recurve U18 memberi kelas tersendiri pada Kejurnas Junior 2023. Nomor perseorangan tersebut memberikan gambaran terdekat dari masa depan panahan Indonesia, karena recurve menjadi satu-satunya yang dipertandingkan di Olimpiade hingga kini. Laga ketat itu akan menjadi pengalaman berarti bagi atlet-atlet muda recurve, yang sebentar lagi akan beralih ke kelas senior.

DKI Dominan
Pada kategori U15, nomor perseorangan putra menjadi milik DKI Jakarta. Ketiga atlet terbaiknya mendominasi podium karena berhasil mengklaim juara pertama, ketiga, keempat, dan menyisakan Provinsi Bali di posisi kedua. Kehadiran ketiga atletnya pada empat besar tersebut menjadi kisah sukses tersendiri dari pembinaan prestasi usia dini.

Griffith Galeno, atlet recurve putra DKI Jakarta di kategori U15 sedang melakukan tembakan pada babak final perseorangan putra. Griffith mendulang tiga medali emas pada turnamen ini

Griffith Galeno Umboh, unggulan pertama untuk kategori ini, tidak terhentikan hingga ke babak final. Dia mencetak dua kali perfect score di babak delapan besar dan menghentikan perlawanan I Putu Yudistira Nandana Dadri dari Pulau Dewata dengan skor telak di partai final 6 – 0. Dengan raihan medali itu, Griffith Galeno mendulang tiga medali emas pada turnamen ini, satu di Babak Kualifikasi dan dua di partai final, untuk perseorangan dan beregu putra.

Pada perebutan tempat ketiga dan keempat, dua atlet DKI Jakarta, Ghaisan Nabiel Rahman dan Rivanka Zamir Mahdy, harus saling berhadapan.  Ghaisan adalah unggulan kelima, sedangkan Rivanka adalah unggulan ketiga. Laga tersebut dimenangkan oleh Ghaisan, dengan skor akhir 6 – 2.

Podium juara untuk divisi recurve U15, DKI Jakarta memboyong medali emas dan perunggu

Sementara itu, pada partai final perseorangan recurve putri U15, giliran Jawa Barat yang meraih medali emas melalui penampilan gemilang Quinsha Nararya Dhiyaluri. Atlet muda Jawa Barat itu memang tidak terhentikan sejak Babak Kualifikasi. Dia meraup tiga medali emas, baik untuk Sesi I, Sesi I, dan menjadi unggulan pertama.

Bertemu di partai final dengan unggulan kedua, Wafirotul Tiffana Hilya Nazila dari Jawa Timur, laga tersebut adalah final ideal. Pada putaran pertama, keduanya sudah tancap gas dan bermain imbang 28 – 28. Pada putaran kedua, Quinsha unggul satu poin 27 – 26, sedangkan di putaran ketiga, keduanya kembali seri 26 – 26. Kedudukan sementara untuk keduanya menjadi 4 – 2 untuk Quinsha. Dia akhirnya menutup kemenangan menjadi 6 – 2, setelah pada putaran terakhir kembali unggul 27 – 26.

Podium juara untuk Divisi Recurve Putri U15, yang berpose bersama legenda hidup panahan Indonesia Lilies Handayani, setelah sesi penyerahan medali

Pada perebutan tempat ketiga, Vieka Aulia Ramadhani dan Qorina Qoshirotuththorfi, keduanya sama-sama dari Jateng harus saling berhadapan. Sama-sama sudah saling mengetahui kemampuan rekannya, Vieka dan Qorina saling memberikan perlawanan ketat. Keduanya saling balapan pada putaran pertama dan kedua, seri di putaran ketiga, darn kembali balapan di dua putaran terakhir. Kedudukan menjadi sama kuat 5 – 5, dan pertandingan harus diakhir dengan shoot off. Vieka lebih beruntung karena tembakan akhirnya mengenai angka 9, sedangkan Qorina 8. Perunggu menjadi milik Vieka.

https://www.indonesiaarchery.org/wp-content/uploads/2023/03/all-logo-copy.png

All contents © copyright Indonesia Archery. All rights reserved.