JAKARTA, 12 Juni 2023 – Berkaca pada turnamen internasional yang diikuti oleh pemanah pelatnas PB Perpani pada tiga turnamen, dari World Cup Stage 1 di Turki, World Cup Stage 2 di Shanghai, dan Asia Cup Stage 3 di Singapura, Merah Putih harus segera berbenah untuk dapat bersaing di level internasional.
Pencapaian tertinggi tim Merah Putih adalah peringkat keempat beregu campuran recurve pada World Cup Stage 2 di Shanghai, sedangkan untuk Asia Cup di babak perempat final. Masalah akurasi tembakan menjadi tantangan utama ketika para atlet memasuki situasi krusial, yang menuntut konsentrasi dan mental tinggi untuk dapat melangkah lebih jauh ke babak selanjutnya, bahkan meraih medali.
Coach Park Younggeol, selaku Wakil Kepala Pelatih Tim Nasional, sekaligus yang mendampingi atlet panahan di Asia Cup Stage 3, mengatakan, program latihan atlet panahan Indonesia sudah harus disamakan dengan program latihan atlet panahan dari negara-negara lain. Untuk Asia, kiblat panahan sekarang adalah Korea Selatan, China, dan India. Karena itu, untuk dapat bersaing dengan negara-negara tersebut, menu latihan para atlet harus menyamai menu latihan dari negara kiblat panahan tersebut.
“Jangan sampai kita ketinggalan jauh dari negara-negara tersebut sehingga tidak mampu bersaing. Kita harus memperbanyak latihan menembak, juga memperbaiki mental bertanding para atlet. Hanya itu cara satu-satunya agar kita tidak ketinggalan,” ujar dia.
Park menambahkan, kala mendampingi para atlet bertanding, sangat kelihatan atlet panahan Merah Putih tidak mampu menguasai mentalnya sehingga terganggu ketika melakukan tembakan. Dapat dipahami, karena para atlet muda memang kurang jam terbang sehingga mereka merasa gugup ketika bertanding dengan atlet-atlet dari negara lain, apalagi yang sudah memiliki nama besar.
Dia menambahkan, atlet panahan Indonesia masih sulit untuk dapat bersaing di babak perempat final, semifinal, atau bahkan final karena mereka sama sekali belum memiliki pengalaman sampai ke babak tersebut.
“Memang untuk bersaing hingga ke merebut medali masih terasa sulit, karena indonesia sendiri belum sering masuk ke semifinal atau final selama kompetisi dibandingkan dengan negara-negara lain. Jadi, selalu ada beban di pundak para atlet dan menjadi pressure tersendiri untuk dapat mempersembahkan yang terbaik. Ini yang harus dipersiapkan dalam latihan,” kata dia.