BeritaCatur dari Papua: Saya Berharap Bisa Lolos Enam Besar Dulu…

3 Maret 2023

JAKARTA, 03 Maret 2023 – Catur Wuri Adi Nugroho atau yang biasa disapa Catur, putra kelahiran Bojonegoro itu tercatat sebagai atlet cabang olahraga (cabor) panahan untuk Provinsi Papua. Dia tidak menetapkan target muluk-muluk untuk Seleksi Nasional (Seleknas) Tahap Kedua PB Perpani. Asal bisa masuk enam besar untuk divisi compound putra.

Dengan target tersebut, Catur memang perlu meningkatkan total pencapaian skor pribadinya yang saat ini sekitar 3.399. Pasalnya, pada hasil Seleknas Tahap I, Catur untuk sementara berada di peringkat delapan untuk divisi compound putra. Perlu naik dua tingkat lagi untuk bisa diperhitungkan lolos ke tahap berikut.

Pria yang juga pernah mewakili Provinsi Jawa Timur tersebut mengaku, kuncinya adalah latihan. Tidak ada persiapan yang khusus. Sehari, dirinya total bisa menghabiskan 200 – 250 kali memanah untuk persiapan menuju Seleknas Tahap Kedua.

“Target saya bertahap saja dulu. Karena setiap divisi butuh enam atlet, saya berharap bisa lolos enam besar dulu. Selanjutnya, kita lihat lagi seperti apa,” ujar dia melalui sambungan telpon, di Bojonegoro, Jumat (03/03/23).

Catur menceritakan, dirinya bisa bergabung dengan Provinsi Papua karena ada kesempatan dan kebutuhan dari kedua belah pihak. Namun, bagi dirinya, kesempatan yang diberikan Provinsi Papua melecut dirinya untuk dapat berprestasi lebih tinggi.

“Keinginan saya adalah berprestasi di cabor panahan. Ketika ada kesempatan dari Pengprov Papua, saya ambil kesempatan itu sebagai peluang untuk mengukir prestasi, baik untuk diri sendiri maupun untuk Provinsi Papua,” katanya.

Kendati sehari-hari menetap di Bojonegoro, Jawa Timur, Catur tetap berkomunikasi intens dengan Pengprov Perpani Papua. Termasuk dalam hal latihan, dia didampingi juga oleh atlet merangkap pelatih IGN Puruhito, atau yang biasa dia sapa Mas Adit, yang sama-sama membela Papua.

Catur mengaku, sudah pernah menetap di Tanah Papua, khususnya di Kota Jayapura. “Waktu persiapan PON Papua 2021, saya menetap dan berlatih di Jayapura selama lebih dari sebulan. Daerahnya enak, alamnya luar biasa, dekat dengan Sentani dan laut,” kenang dia.

Dia menjelaskan, sudah mengenal panahan sejak dari SD. Kala itu, guru olahraga di sekolahnya memperkenalkan cabor tersebut secara pribadi. Dia lantas menekuni cabor tersebut dari standar bow dan berlanjut ke divisi compound sejak 2008. Pernah beralih ke divisi recurve, tetapi kemudian kembali menekuni compound hingga kini.

“Panahan itu sudah pilihan hidup saya. Dari kecil soalnya saya sudah mengenal panahan hingga kini usia saya sudah 28 tahun. Panahan adalah harga mati bagi saya,” tegas dia.

Sebelumnya, Maurits Ottis Mano, official dari Provinsi Papua mengungkapkan, pihaknya harus pandai-pandai bersiasat untuk mendongkrak prestasi atlet panahan asal Papua agar bisa bersaing dengan daerah lain. Salah satunya adalah dengan merekrut atlet-atlet yang saat ini berdomisili di daerah lain.

Catur berharap, cabor panahan Papua harus bisa berprestasi. Sudah banyak atlet potensial asal Papua yang menekuni cabor tersebut. Waktu tentu akan menjawab, atlet-atlet cabor panahan Papua akan bisa berprestasi di kancah nasional, bahkan internasional.

https://www.indonesiaarchery.org/wp-content/uploads/2023/03/all-logo-copy.png

All contents © copyright Indonesia Archery. All rights reserved.